BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Sel pertama
kali ditemukan oleh Robert Hooke
pada tahun 1667, pada saat pengamatan sayatan gabus pada mikroskop, ia melihat
adanya ruang-ruang kecil yang disebutnya cella yang berarti kamar kecil. Kurang
lebih 200 tahun kemudian Dutrochet,
Von Schler, dan Schwann menegaskan penemuan Hooke.
Pada tahun 1835 mereka menyatakan bahwa di dalam cella terdapat suatu zat yang
kental yang sekarang dikenal sebagai protoplasma
Setiap
makluk hidup dibangun oleh sel. Sel adalah unit terkecil mahluk hidup. Tubuh
makluk hidup dibentuk oleh sel, ada yang dibangun oleh satu sel(uniseluler)
atau dapat berupa kumpulan sel(multiseluler).Terdapat dua tipe sel yaitu sel
prokariot dan sel eukariot. Sel mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Tiap sel
dikelilingi oleh plasma membrane yang terbuat dari posfolipid lapis ganda
(bilayer). Dari membrane sel ke arah dalam, merupakan sitoplasma yang terdiri
dari cairan sel dan organel sel.
Di dalam sel berlangsung semua
kegiatan kehidupan seperti respirasi, eksresi, transportasi dan sintesis. Jadi
sel merupakan unit terkecil penyusun makluk hidup dan merupakan tempat
terselenggaranya fungsi kehidupan.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dengan adanya praktikum ini adalah agar para praktikan dapat
mengetahui ciri-ciri dan perbedaan sel mati, sel hewan dan sel tumbuhan.
Adapun tujuan
dilakukannya eksperimen ini adalah:
1. Untuk
mengetahui struktur sel pada benda mati, tumbuhan dan hewan
2. Untuk
mengetahui perbedaan antara sel benda mati, tumbuhan dan hewan
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah
dilakukan eksperimen yakni:
1. Apa
itu sel?
2. Bagaimana
struktur sel pada benda mati, tumbuhan dan hewan?
3. Apa
perbedaan antara sel benda mati, tumbuhan dan hewan?
WAKTU DAN TEMPAT
Eksperimen ini dilakukan pada hari Jumat, 7
September 2012 di laboratorium IPA SMA N 21 Makassar-->
BAB II
PEMBAHASAN
I.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat-alat : 1. Pisau atau cutter
2. Objek glass
3. Mikroskop
4. tissue
5. pinset
B.
Bahan-bahan : 1. Bawang merah
2.
Gabus
3. epitel rongga mulut
4. air
II. L ANGKAH-LANGKAH : 1. Mengamati Sel Epidermis Bawang Merah
a. Potong dan
kupas bawang merah tersebut
b. Irislah setipis mungkin bawang merah yang
telah dikupas
c. Kemudian
ambil irisan bawang merah tersebut menggunakan pinset
d. Letakkan
irisan tersebut pada kaca objek,
kemudian tutup dengan kaca penutup.
e. Amatilah
di bawah mikroskop, mula-mula dengan perbesaran lemah kemudian dengan
perbesaran kuat.
2. Mengamati
Sel gabus
a.
Sayatlah gabus setipis mungkin.
b. Letakkan
sayatan gabus pada setetes air di atas kaca objek yang telah disediakan
sebelumnya.
c. Tutuplah
dengan hati-hati menggunakan kaca penutup, usahakan agar gelembung udara tidak
terperangkap di dalamnya.
d. Letakkan
sediaan di bawah mikroskop, amatilah dengan perbesaran lemah.
3. Mengamati Sel epitel rongga mulut
a. Teteskan
setetes air pada kaca objek
b. Keruklah
pelan-pelan bagian dalam pipimu dengan ujung tumpul sebuah tusuk gigi sehingga
diperoleh lapisan lendirnya.
c. Sebarkan
lendir yang kamu peroleh itu aduk dengan setetes air tadi.
d. Tutup
dengan kaca penutup, Amatilah di bawah mikroskop, mula-mula dengan perbesaran
lemah kemudian dengan perbesaran kuat.
TABEL HASIL PENGAMATAN
Objek Penelitian
|
Gambar
|
Keterangan
|
Sel Gabus
|
Bentuk persegi panjang yang merupakan ruang
sel, tidak memiliki inti sel (nukleus).
|
|
Epidermis bawang merah
|
Terdapat ruang sel, memiliki inti sel
(nukleus), memiliki sitoplasma.
|
|
Epitel rongga mulut
|
Tidak mempunyai dinding sel sehingga
mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya,
tersusun oleh inti sel, membran sel dan sitoplasma.
|
IV.
ANALISA HASIL
Sel
adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun mahluk hidup. Di dalam
sel terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan, mengeluarkan zat sisa,
bernafas, berkembangbiak, dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya. Oleh sebab
itu, sel disebut juga unit fungsional terkecil dari kehidupan. Namun pada sel
mati, sel tidak melakukan kegiatan kehidupan. Bila diamati di bawah mikroskop,
pada sel mati akan terlihat ruang-ruang kosong. Hal ini disebabkan karena
protoplasma telah mati (mengering). Sedangkan pada sel hidup akan mengandung
protoplasma yang mencangkup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti
inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan
mikrobodi.
Dengan menggambar dan memberikan nama pada
setiap bagiannya tentunya kita dapat melakukan sebuah pembahasan pada sel mati,
sel hidup, sel tumbuhan dan sel hewan.
1. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel
sementara bagian yang lain kosong
2. Selain itu bentuknya seperti segi lima atau
segi enam
3. Sementara pada hidup (bawang merah),
memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti
sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma
4. Berwarna merah muda pada bagian selnya karena
mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas.
5. Dan pada epitel, mempunyai tiga bagian yaitu
membran plasma, inti sel, dan sitoplasma
6. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai
peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup
7.
Sementara pada
sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan bagi kehidupan
8.
Pengamatan epitel
mukosa mulut memperlihatkan bentuk sel yang tidak beraturan. Sel-sel penyusun
epitel mukosa mulut berbentuk tidak teratur. Dari hasil pengamatan, sel mukosa
mulut juga tidak memperlihatkan suatu warna yang khas, sehingga hanya terlihat
polos tanpa ada warna-warna lain yang lebih mencolok.
9.
Berdasarkan hasil
pengamatan pada sel tumbuhan terdapat butiran-butiran berwarna hijau pada sel
tumbuhan tersebut yang disebut plastida. Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada
sel tumbuhan. Plastida berfungsi untuk fotosintesis, dan juga untuk
sintesis asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan. Tergantung
pada fungsi dan morfologinya, plastida biasanya diklasifikasikan menjadi
kloroplas, leukoplas (termaduk amiloplas dan elaioplas), atau kromopas.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa
jenis sampel dan membandingkannya dengan teori yang didapat dari berbagai
sumber dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :
1. Suatu sel dikatakan mati apabila pada
saat dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada
protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel
mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus singkong.
2. Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung
protoplasma yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti
sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan
mikrobodi.
3. Terdapat beberapa perbedaan antara sel
tumbuhan dan sel hewan berdasarkan pengamatan yaitu :
Sel tumbuhan
|
Sel hewan
|
Memiliki bentuk sel yang khas
|
Tidak memiliki bentuk sel yang khas
|
Sel lebih teratur, dan tersusun rapi karena
adanya dinding sel
|
Sel tidak teratur, bentuk berubah-ubah karena
tidak adanya dinding sel
|
Mempunyai plastida
|
Tidak mempunyai plastida
|
Mempunyai ukuran sel yang lebih besar
dibandingkan dengan sel hewan
|
Ukuran sel lebih kecil dibandingkan dengan
sel tumbuhan
|