Senin, 15 Oktober 2012

LAPORAN PRATIKUM I BIOLOGI

-->
BAB I
PENDAHULUAN

I.                    LATAR BELAKANG
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1667, pada saat pengamatan sayatan gabus pada mikroskop, ia melihat adanya ruang-ruang kecil yang disebutnya cella yang berarti kamar kecil. Kurang lebih 200 tahun kemudian Dutrochet, Von Schler, dan Schwann menegaskan penemuan Hooke. Pada tahun 1835 mereka menyatakan bahwa di dalam cella terdapat suatu zat yang kental yang sekarang dikenal sebagai protoplasma
Setiap makluk hidup dibangun oleh sel. Sel adalah unit terkecil mahluk hidup. Tubuh makluk hidup dibentuk oleh sel, ada yang dibangun oleh satu sel(uniseluler) atau dapat berupa kumpulan sel(multiseluler).Terdapat dua tipe sel yaitu sel prokariot dan sel eukariot. Sel mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Tiap sel dikelilingi oleh plasma membrane yang terbuat dari posfolipid lapis ganda (bilayer). Dari membrane sel ke arah dalam, merupakan sitoplasma yang terdiri dari cairan sel dan organel sel.
Di dalam sel berlangsung semua kegiatan kehidupan seperti respirasi, eksresi, transportasi dan sintesis. Jadi sel merupakan unit terkecil penyusun makluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan.
II.                  MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dengan adanya praktikum ini adalah agar para praktikan dapat mengetahui ciri-ciri dan perbedaan  sel mati, sel hewan dan sel tumbuhan.
Adapun tujuan dilakukannya eksperimen ini adalah:
1.       Untuk mengetahui struktur sel pada benda mati, tumbuhan dan hewan
2.       Untuk mengetahui perbedaan antara sel benda mati, tumbuhan dan hewan

                   RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dilakukan eksperimen yakni:
1.       Apa itu sel?
2.       Bagaimana struktur sel pada benda mati, tumbuhan dan hewan?
3.       Apa perbedaan antara sel benda mati, tumbuhan dan hewan?

          WAKTU DAN TEMPAT
Eksperimen ini dilakukan pada hari Jumat, 7 September 2012 di laboratorium IPA SMA N 21 Makassar


-->
BAB II
PEMBAHASAN
I.                    ALAT DAN BAHAN      
A.      Alat-alat                               : 1. Pisau atau cutter
                 2. Objek glass
                 3. Mikroskop
                 4. tissue
                 5. pinset

B.      Bahan-bahan                     : 1. Bawang merah
  2. Gabus
                  3. epitel rongga mulut
                  4. air

II.            L ANGKAH-LANGKAH              : 1. Mengamati Sel Epidermis Bawang Merah
 a.      Potong dan kupas bawang merah tersebut
b.      Irislah setipis mungkin bawang merah yang telah dikupas
c.      Kemudian ambil irisan bawang merah tersebut menggunakan pinset
d.     Letakkan irisan tersebut  pada kaca objek, kemudian tutup dengan kaca penutup.
e.     Amatilah di bawah mikroskop, mula-mula dengan perbesaran lemah kemudian dengan perbesaran kuat.

2.   Mengamati Sel gabus
   a.      Sayatlah gabus setipis mungkin.
b.    Letakkan sayatan gabus pada setetes air di atas  kaca objek yang telah disediakan sebelumnya.
c.     Tutuplah dengan hati-hati menggunakan kaca penutup, usahakan agar gelembung udara tidak terperangkap di dalamnya.
d.    Letakkan sediaan di bawah mikroskop, amatilah dengan perbesaran lemah.

3.   Mengamati Sel epitel rongga mulut
a.    Teteskan setetes air pada kaca objek
b.    Keruklah pelan-pelan bagian dalam pipimu dengan ujung tumpul sebuah tusuk gigi sehingga diperoleh lapisan    lendirnya.
c.     Sebarkan lendir yang kamu peroleh itu aduk dengan setetes air tadi.
d.    Tutup dengan kaca penutup, Amatilah di bawah mikroskop, mula-mula dengan perbesaran lemah kemudian dengan perbesaran kuat.


                TABEL HASIL PENGAMATAN
Objek Penelitian
Gambar
Keterangan
Sel Gabus
Bentuk persegi panjang yang merupakan ruang sel, tidak memiliki inti sel (nukleus).
Epidermis bawang merah
Terdapat ruang sel, memiliki inti sel (nukleus), memiliki sitoplasma.
Epitel rongga mulut
Tidak mempunyai dinding sel sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya, tersusun oleh inti sel, membran sel dan sitoplasma.












IV.                ANALISA HASIL
Sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun mahluk hidup. Di dalam sel terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan, mengeluarkan zat sisa, bernafas, berkembangbiak, dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya. Oleh sebab itu, sel disebut juga unit fungsional terkecil dari kehidupan. Namun pada sel mati, sel tidak melakukan kegiatan kehidupan. Bila diamati di bawah mikroskop, pada sel mati akan terlihat ruang-ruang kosong. Hal ini disebabkan karena protoplasma telah mati (mengering). Sedangkan pada sel hidup akan mengandung protoplasma yang mencangkup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
Dengan menggambar dan memberikan nama pada setiap bagiannya tentunya kita dapat melakukan sebuah pembahasan pada sel mati, sel hidup, sel tumbuhan dan sel hewan.
1.       Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong
2.       Selain itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam
3.        Sementara pada hidup (bawang merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma
4.       Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas.
5.       Dan pada epitel, mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma
6.       Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup
7.       Sementara pada sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan bagi kehidupan
8.       Pengamatan epitel mukosa mulut memperlihatkan bentuk sel yang tidak beraturan. Sel-sel penyusun epitel mukosa mulut berbentuk tidak teratur. Dari hasil pengamatan, sel mukosa mulut juga tidak memperlihatkan suatu warna yang khas, sehingga hanya terlihat polos tanpa ada warna-warna lain yang lebih mencolok.
9.       Berdasarkan hasil pengamatan pada sel tumbuhan terdapat butiran-butiran berwarna hijau pada sel tumbuhan tersebut yang disebut plastida. Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida  berfungsi untuk fotosintesis, dan juga untuk sintesis asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan. Tergantung pada fungsi dan morfologinya, plastida biasanya diklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas (termaduk amiloplas dan elaioplas), atau kromopas.





BAB III
KESIMPULAN

KESIMPULAN
Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa jenis sampel dan membandingkannya dengan teori yang didapat dari berbagai sumber dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :
1.       Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat  dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus singkong.
2.       Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
3.       Terdapat beberapa perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan berdasarkan pengamatan yaitu :
Sel tumbuhan
Sel hewan
Memiliki bentuk sel yang khas
Tidak memiliki bentuk sel yang khas
Sel lebih teratur, dan tersusun rapi karena adanya dinding sel
Sel tidak teratur, bentuk berubah-ubah karena tidak adanya dinding sel
Mempunyai plastida
Tidak mempunyai plastida
Mempunyai ukuran sel yang lebih besar dibandingkan dengan sel hewan
Ukuran sel lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan